Kamis, 11 Maret 2010

UP 1 BLOK 1

Perubahan Pembelajaran dari TCL ke SCL

Seorang alumni FKH yang berkunjung ke fakultas terheran –heran melihat aktivitas belajar mahasiswa PBL yang sangat tinggi. Mahasiswa terlihat sangat serius berdiskusi dalam kelompok kecil, aktif mengakses internet, mencari bahan di perpustakaan, dan tidak sungkan berkonsultasi dengan dosen.

Alumni tersebut merasa kondisi diatas tidak pernah dialaminya ketika kuliah dulu, dan untuk menghilangkan rasa penasarannya, alumni tersebut membaca buku pengantar SCL karya Prof. Harsono yang memuat uraian tentang sistem pembelajaran independent/individual, cooperative, colaborative, active, self directed, project research based, case based, dan problem based dengan seven jump.

A. Learning Objective

1. Apa yang dimaksud TCL dan SCL ?

2. Apa sebab dan akibat perubahan pembelajaran dari TCL dan SCL ?

3. Apa kelebihan dan kekurangan dari TCL dan SCL ?

B. Pembahasan

1. Theacher-centered learning(TCL) adalah suatu proses pembelajaran dimana pengajar mengendalikan sepenuhnya organisasi, bahan ajar, irama pembelajaran dan merupakan mimbar utama bagi pengajar dengan kualifikasi pakar.

Student-centered learning(SCL) adalah suatu proses pembelajaran yang menempatkan mahasiswa (pembelajar) sebagai peserta didik aktif dan mandiri, dengan kondisi psikologik sebagai adult leaner , bertanggung jawab sepenuhnya atas pembelajarannya. SCL didasarkan pada berbagai konsep dasar antara lain sebagai berikut:

a. Konsep tentang pembelajaran

1. Pembelajaran merupakan proses aktif:

- Perlu berbuat atau mengerjakan sesuatu

- Perlu pengalaman dan membangun makna dari praktek

- Belajar bukan menerima pengetahuan secara pasif

2. Pembelajar memerlulan refleksi mental

- Terjadi pemikiran tentang hasil aktivitas/kerja/ pengalaman

- Diperlukan refleksi mental dalam pemikiran pembelajar

- Terjadi kebersamaan antara pikiran dan tangan

3. Pembelajar merupakan aktivitas sosial

- Berhubungan erat dengan elemen sosial, seperti petani, klien, dll

- Memperhatikan aspek sosial, seperti dialog atau diskusi

- Tidak terkunci di materi, menerapkan yang dipelajari dengan kontek nyata sehari-hari

4. Pembelajaran dibangun berdasarkan prior knowledge:

- Berhubungan dengan tempat berada

- Terjadi asimilasi pengetahuan baru dan Sebelumnya

5. Pembelajar memerlukan refleksi mental

- Peninjauan kembali gagasan yang sudah ada

- Produk pemikiran dan pengalaman yang berulang

- Perlu persiapan, pelaksanaan, dan refleksi

6. Pembelajar memerlukan motivasi

7. Peningkatan pengetahuan secara kuantitatif

8. Proses mengingat, menyimpan informasi, dan dapat direproduksi

9. Proses pemahaman

10. Proses memperoleh fakta

11. Membuat dan mengembangkan makna,dengan menghubungkan bagian dari berbagai subyek menjadi sesuatu yang berkaitan dengan dunia nyata

b. Konsep tentang Meaningful learning (ML)

1. Intruksi pembelajaran ML merupakan proses aktif penggunaan pengetahuan untuk pemecahan masalah

2. ML melibatkan prior knowledge, modifikasi pemahaman konsep awal menjadi pemahaman lebih luas, dalam, dan maju

3. ML bersifat subyektif dan pribadi; penghayatan materi, medorong pembelajaran lebih efektif

4. ML meliputi pemecahan masalah yang menyerupai dunia nyata

5. ML bersifat sosial, berinteraksi antar pembelajar, saling tukar persepsi, informasi, kerjasama dalam pemecahan masalah

6. ML merupakan refleksi kognitif

7. ML mendorong proses pembelajaran dipercepat

c. Metode Pembelajaran SCL

Learning Focus:

1. Cooperative learning (Pembelajaran kooperatif)

a. Prinsip pembelajaran kooperatif

-Mahasiswa aktif

- Mahasiswa belajar dari dan dengan teman- temannya

- Mahasiswa belajar bersama untuk mencapai tujuan belajar tertentu

- Mahasiswa bertanggungjawab atas hasil pembelajaran yang dicapai

b. Prosedur pembelajaran kooperatif

- Dosen menjelaskan topik yang dipelajari

- Kelas dibagi 5 – 7 orang dan saling kerjasama

-Dosen membagi sub-sub topik kepada masing- masing kelompok, dengan pertanyaan atau tugas yang berkaitan dengan masing-masing sub-topik

- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi atau pekerjaannya dalam kelompok

2. Collaborative learning (Pembelajaran kolaboratif)

a. Prinsip pembelajaran kolaboratif

- Proses aktif

- Mahasiswa mengasimilasi informasi dan menghubungkan dengan pengetahuan baru melalui kerangka acuan pengetahuan sebelumnya

- Tantangan yang membuka wawasan mahasiswa untuk secara aktif berinteraksi/komunikasi

- Mahasiswa mendapat keuntungan lebih dengan berbagi pandangan yang berbeda dengan temannya

- Mahasiswa ditantang secara sosial dan emosional ketika menghadapi perbedaan perspektif

b. Prosedur pembelajaran kolaboratif

- Dosen menjelaskan topik yang akan dipelajari

- Dosen membagi setiap kelompok 5 orang

-Dosen membagi lembar kasus yang terkait dengan topik yang dipelajari

- Dosen meminta masing-masing membaca kasus,mengerjakan tugas yang terkait dengan persepsi dan solusi terhadap kasus

- Dosen meminta masing-masing kelompok kecil mendiskusikan kesepakatan kelompok

- Dosen meminta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan meminta kelompok lain memberikan tanggapan

3. Competitive learning (Pembelajaran kompetitif)

a. Prinsip pembelajaran kompetitif

- Mahasiswa saling berkompetisi dengan temannya

- Kompetisi secara individu (berkompetisi dengan dirinya sendiri dibandingkan prestasi sebelumnya) maupun kompetisi kelompok (membangun kerjasama kelompok)

b. Prosedur pembelajaran kompetitif

- Dosen menjelaskan tujuan pembelajaran

- Dosen membagi kelas kecil 5 – 7 orang

- Dosen menjelaskan prosedur tugas yang akan dikompetisikan dengan standar penilaian

- Dosen memfasilitasi kelompok untuk dapat mengerjakan tugas sebaik-baiknya

- Dosen memberikan penilaian sesuai dengan kinerja yang telah ditentukan

4. Case based learning (Pembelajaran berdasarkan Kasus)

a. Prinsip pembelajaran kasus

- Mahasiswa menguasai dan menerapkan konsep dalam praktek nyata

- Mahasiswa menganalisis kasus tidak hanya berdasarkan commonsense tetapi menggunakan bekal pengetahuan dan materi yang dipelajari

- Mahasiswa berkomunikasi dan berargumentasi terhadap analisis kasus

b. Prosedur pembelajaran kasus

- Dosen menjelaskan tujuan dan metode pembelajaran

- Mahasiswa mempelajari konsep dasar berkaitan dengan tujuan pembelajaran

- Mahasiswa diminta membaca buku teks yang membahas materi tersebut

- Dosen membagi lembar pertanyaan yang harus dijawab

- Mahasiswa mempresentasikan hasil analisis kasusnya

- Mahasiswa dan dosen dapat memberikan tanggapan terhadap presentasinya

5. Project based learning (Pembelajaran berdasarkan penelitian/riset)

a. Prinsip pembelajaran penelitian

- Dosen memberitahu kepada mahasiswa untuk mengerjakan materi pembelajaran dari hasil penelitian

- Pengalaman pembelajaran dari penelitian sebenarnya dibentuk dari praktek ilmu dan ketrampilan

- Kemampuan untuk melakukan pekerjaan secara serius

- Meminta mahasiswa untuk memcari banyak sumber untuk pemecahan masalah

6. Problem based learning (Pembelajaran berdasarkan masalah)

a. Proses pembelajaran PBL

- Unit satuan pembelajaran dalam bentuk modul/blok

- Self directed learning

- Small group learning

- Integrasi dasar keilmuan

- Practical problem

- Dimulai dengan masalah

- Diskusi dengan prosedur sistematik

- Dipandu tutor (fasilitator) à 7 langkah

b. Seven jump (7 Langkah)

L1: Menjelaskan istilah dan konsep

L2: Menetapkan kata kunci dan masalah

L3: Menganalisis masalah

L4: Menhubungkan atau menarik kesimpulan

L5: Merumuskan tujuan/sasaran pembelajaran

L6: Mengumpulkan informasi

L7: Mensintesis dan menguji informasi baru

b. Proses pembelajaran PBL

- Tutorial

- Skenario à masalah à learning objective

- Memilih sumber belajar

- Menentukan waktu belajar (mandiri)

2. Sebab dan akibat perubahan pembelajaran dari TCL ke SCL

Keinginan untuk mengubah proses pembelajaran yang berbasis Theacher-centered

learning yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut, menjadi sistem Student-centered learning.

Teacher-centered learning

1. Suasana berpusat pada guru

2. Kendali ada ditangan guru

3. Kekuasaan dan tanggung jawab terutama ada ditangan guru

4. Pengalaman pembelajaran bersifat kompetitif

5. Pengetahuan diberikan secara terpisah oleh beberapa guru

Student-centered learning

1. Suasana dapat berpusat pada peserta didik

2. Peserta didik dapat mengendalikan proses pembelajaran

3. Kekuasaan dan tanggung jawab ada di peserta didik

4. Pembelajaran bersifat kooperatif, kolaboratif, atau independent.

Peserta didik bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran, saling memberi/bertukar pikiran. Peserta didik berkompetisi dengan kinerja mereka sebelumnya, bukan dengan temannya

5. Peserta didik dihadapkan pada masalah yang ontentik dan terintegrasi

b. Kelebihan dan kekurangan TCL dan SCL

1. Kelebihan TCL

A. Sejumlah besar informasi dapat diberikan dalam waktu singkat

B. Informasi dapat diberikan ke sejumlah besar mahasiswa

C. Pengajar mengendalikan sepenuhnya organisasi, bahan ajar, dan irama pembelajaran

D. Merupakan mimbar utama bagi pengajar dengan kualifikasi pakar

E. Bila kuliah diberikan dengan baik, menimbulkan inspirasi dan stimulasi bagi mahasiswa

2. Kekurangan TCL

1. Pengajar mengendalikan pengetahuan sepenuhnya, tidak ada partisipasi dari pembelajar

2. Terjadi komunikasi satu arah, tidak merangsang mhs untuk mengemukakan pendapatnya

3. Tidak kondusif terjadinya critical thinking

4. Mendorong pembelajaran pasif

5. Suasana tidak optimal untuk pembelajaran secara aktif dan mandiri

1. Kelebihan SCL

2. Mengaktifkan mahasiswa

3. Mendorong mahasiswa mengasai pengetahuan

4. Mengenalkan hubungan antara pengetahuan dan dunia nyata

5. Mendorong pembelajaran secara aktif dan berpikir kritis

6. Mengenalkan berbagai macam gaya belajar

7. Memperhatikan kebutuhan dan latar belakang pembelajar

8. Memberi kesempatan pengembangan berbagai strategi assessment

2. Kekurangan SCL

1. Sulit diimplementasikan pada kelas besar

2. Memerlukan waktu lebih banyak

3. Tidak efektif untuk semua jenis kurikulum

4. Tidak cocok untuk mahasiswa yang tidak terbiasa aktif, mandiri, dan demokratis

Daftar Pustaka

Harsono, Sastrowijoto S. 1996. Inovasi Pendidikan Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada; Pertemuan Consortium of Health Sciences: Jakarta

Harsono dan Dwiyanto. 2005. Pembelajaran Berpusat Mahasiswa. Pusat Pengembangan Pendidikan UGM



Tidak ada komentar:

Posting Komentar