Jumat, 16 April 2010

UP 3 BLOK 1

Salahnya Dimana?
Seorang sarjana kutu buku merasakan sulitnya mencari pekerjaan. Indeks prestasi yang diperoleh oleh sarjana tersebut sebenarnya cukup tinggi yaitu 3,75. Tiga dari lima ujian seleksi pekerjaan yang telah dijalaninya, ternyata perusahaan justru menerima teman seangkatan yang IP-nya lebih rendah dari dirinya.
Sarjana tersebut mengakui bahwa mereka merupakan lulusan yang saat menjadi mahasiswa sangat aktif dalam kegiatan kemahasiswaan dan kemasyarakatan. Sarjana kutu buku merenung,ternyata keberhasilannya menguasai pengetahuan saja tidak cukup untuk menghadapi persaingan dalam kehidupan.
A. Learning Objective
1. Kemampuan yang diperlukan agar mudah dalam memperoleh pekerjaan
2. Kriteria pembelajar sukses
3. Pengertian dan pengaruh dari Living skills, learning skills dan thinking skills bagi mahasiswa baik pada saat sekarang maupun masa depan
4. Pengertian dan pengaruh dari hard skills dan soft skill
5. Faktor pendukung untuk menjadi pembelajar sukses
6. Pengaruh Indeks Prestasi, kegiatan kemahasiswaan dan kemasyarakatan bagi mahasiswa
B. Pembahasan
1. Kemampuan yang diperlukan agar mudah dalam memperoleh pekerjaan
Dalam era persaingan pasar global seperti sekarang ini hanya beberapa orang yang mempunyai kualitas dan kompetensi yang lebih saja yang dapat dengan mudah memperoleh pekerjaan. Seseorang yang mempunyai kualitas dan kompetensi lebih adalah seseorang yang mempunyai keseimbangan antara hard skills dan soft skills dalam hidupnya. Hard skills adalah kemampuan seseorang yang dapat dinilai dari technical test atau practical test,seperti akademis, sedangkan soft skills adalah ketrampilan personal- yaitu ketrampilan khusus yang bersifat non-teknis, tidak berwujud, dan kepribadian yang menentukan kekuatan seseorang sebagai pemimpin, pendengar (yang baik), negosiator, dan mediator konflik, sehingga tidak dapat dinilai melalui technical test atau practical test. Biasanya perusahaan melakukan proses recruitment and selection bukan hanya sekedar sebuah mekanisme mengisi posisi yang lowong dalam sebuah organisasi, namun lebih kepada menjaga keseimbangan dinamika kehidupan dari organisasi tersebut, sehingga kelebihan kompetensi dan kualitas menjadi tolok ukur kemudahan seseorang dalam memperoleh suatu pekerjaan karena diharapkan akan menjadi orang yang tepat dan bisa mengaplikasikan kemampuannya pada tempat yang tepat pula (The right man in the right place). (Buni,2006).




2. Karakteristik pembelajar sukses
Pembelajar sukses adalah orang yang tidak jemu-jemu untuk mempalajari sesuatu yang belum dikuasainya. Seseorang dapat dikatakan sebagai pembelajar sukses apabila dia telah mampu memahami dan mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dan bermanfaat bagi masyarakat luas.(Neila ramdhani,2009).
Kompetensi pembelajar sukses menurut Motorola University adalah :
1. Learning to learn ability yang meliputi knowledge, skills, dan attitudes
2. Mampu mengkomunikasikan (menyampaikan dan mendengarkan)
3. Mampu memecahkan masyalah secara kreatif
4. Mempunyai ketrampilan IT sebagai syarat mutlak yang harus dimiliki tenaga kerja profesional
5. Mempunyai pemahaman terhadap bisnis global
6. Mempunyai jiwa kepemimpinan dengan kemampuan memberdayakan bawahan, visioner, energik, dan mampu
7. Mampu mengelola karir pribadi

3. Pengertian dan pengaruh dari Living skills, teaching skills dan learning skills bagi mahasiswa baik pada masa sekarang atau masa depan

Living skills adalah keterampilan yang dibutuhkan untuk beradaptasi dalam kehidupan sehari-hari. Living skills sangat mempengaruhi keberhasilan kita dalam proses belajar mengajar atau pun dalam kehidupan kita kelak karena living skills mempunyai tujuan membangun karakter sukses yaitu pengembangan pribadi,hubungan interpersonal,manajemen waktu dan manajemen konflik.
Learning skills adalah keterampilan yang digunakan untuk mengembangkan diri melalui proses belajar yang berkelanjutan (long life learning). Konsep dasar living skills adalah mampu memahami strategi belajar, mampu memahami gaya belajar, mampu memahami stimulus belajar, mampu membuat mind maping, power reading, dan mampu membiasakan diri untuk selalu berfikir kritis.Oleh sebab itu dengan penguasaan lerning skills yang tepat, kita dapat menciptakan suatu lingkungan belajar yang kondusif.(Bambang Semiarto,2009)
Thinking skills adalah ketrampilan berpikir untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, keterampilan ini muncul pada saat kita mengkritisi fenomena kehidupan dan pada tataran yang lebih tinggi , keterampilan ini digunakan untuk memecahkan masalah. Thinking skills meliputi kreativitas, pengambilan keputusan, problem solving, visualizing, knowing how to learn, dan reasoning. Dalam pengambilan keputusan ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan yaitu antara lain(Bambang Semiarto,2009);
1. Nilai, yakni keyakinan prinsip-prinsip yang dipegang teguh
2. Rasa, yakni emosi yang menyertai pikiran dan perilaku seseorang
3. Tingkat resiko, yaitu sejauh mana konsekuensi dari keputusan
4. Keluarga, yaitu meliputi aturan dalam keluarga dan tradisi atau norma keluarga
5. Kebiasaan, yakni pola perilaku yang berulang
6. Teman sejawat
Dari deskripsi diatas kita dapat menyimpulkan bahwa Living skills, learning skills, teaching skills, dilengkapi keagamaan adalah suatu keterampilan sukses (success skills), sehingga keempatnya mempunyai pengaruh yang cukup besar untuk memperoleh suatu kesuksesan baik untuk masa sekarang atau untuk masa depan kelak.

4. Pengertian dan pengaruh dari Hard Skills dan Soft skills
Hard Skills adalah sesuatu yang berhubungan dengan akademis dan kurikulum dengan(Bambang Semiarto,2009). Hard Skills adalah sesuatu yang dapat dinilai dari technical test atau practical test(Ibun,2006).Hard Skills bersifat teknis dan biasanya sekedar tertulis pada bio data atau CV seseorang yang mencakup pendidikan, pengalaman, dan tingkat keahlian (teknis).(Budi Hermana,2008).
Soft Skills pada dasarnya merupakan ketrampilan personal- yaitu ketrampilan khusus yang bersifat non-teknis, tidak berwujud, dan kepribadian yang menentukan kekuatan seseorang sebagai pemimpin, pendengar (yang baik), negosiator, dan mediator konflik.(Budi Hermana,2008). Soft Skills adalah sesuatu yang bersifat invisible,melalui proses panjang, dan tidak dapat dirasakan langsung. Dalam Soft skills mengandung kemampuan personal dan keterampilan interpersonal. Kemampuan personal meliputi; kejujuran, tanggung jawab, kepercayaan diri, kemampuan sosial,dan manajemen diri. Keterampilan interpersonal meliputi; kemampuan berpartisipasi dalam tim, belajar dan berbagi pengetahuan, kepemimpinan dan negoisasi dan kerjasama dalam keragaman (Bambang Semiarto,2009). Soft Skills merupakan istilah sosiologis yang merujuk pada sekumpulan karakteristik kepribadian, daya tarik sosial, kemampuan berbahasa, kebiasaan pribadi, kepekaan/kepedulian, serta optimisme.(wikipedia,2007).
Dilihat dari berbagai pengertian diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa hard skills dan soft skills merupakan suatu keterampilan yang harus dimiliki oleh seseorang karena keduanya merupakan salah satu kunci dari kesuksesan, keduanya tidak mungkin dipisahkan satu sama lain karena hard dan soft skills saling melengkapi untuk membentuk manusia yang mempunyai keterampilan dan kemampuan yang lebih,baik dalam sisi akademis maupun kemampuan mengelola diri dan orang lain. Menurut riset dari Harvard University, Amerika Serikat (AS), mengungkapkan bahwa kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan keterampilan teknis (hard skill), tetapi oleh keterampilan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% dengan hard skill dan sisanya 80% dengan soft skill.

5. Faktor pendukung untuk menjadi pembelajar sukses
Beberapa faktor pendukung kesuksesan dalam belajar antara lain orang tua, fasilitas belajar seperti ; ruang kelas, perpustakaan, internet. Lingkungan seperti suasana yang tenang dan nyaman sehingga dapat berkonsentrasi tanpa stress. Emosional seperti motivasi dan tanggungjawab. Sosiologis seperti ; teman, pengajar, kelompok belajar. Unsur fisik, hal ini lebih berkaitan dengan persepsi waktu kapan kita nyaman untuk belajar. Selain faktor pendukung diatas, untuk menjadi pembelajar sukses menurut (Bambang S,2009), seseorang pembelajar sukses mempunyai strategi dalam belajarnya, antara lain;
1. Selalu mengembangkan sikap, belajar dan bekerja itu menyenangkan
2. Tidak pernah menunda pekerjaan dan belajar
3. Dapat merubah sesuatu yang dianggap pekerjaan menjadi menyenangkan “bermain”
4. Menganggap belajar bukan sebagai pekerjaan, namun sebagai permainan. “learning is fun”

Selain itu, untuk menjadi seseorang pembelajar sukses, perlu adanya keterampilan-keterampilan khusus antara lain (Bambang S,2009);
A. Ketrampilan pengenalan diri (penyesuaian lingkungan)‏
- pengembangan diri
- ketrampilan sosial
- manajemen diri: cerdas, selalu mau belajar
B. Ketrampilan mengenali gaya belajar
- tipe pembelajar
* ativist (aktif mencoba)
* reflector (mengamati orang lain)
* theorist (mempelajari teori dulu)
* pragmatist (prinsip yang dipahami apa berlaku situasi berbeda)
C. Ketrampilan bekerjasama
D. Ketrampilan berinovasi
E. Ketrampilan memecahkan masalah
• identifikasi masalah
• mengumpulkan informasi
• alternatif pemecahan
• evaluasi konsekuensi kreatif dan inovatif
• mengambil keputusan

F. Keterampilan meraih tujuan

6. Pengaruh Indeks Prestasi, kegiatan kemasyarakatan dan kemahasiswaan bagi mahasiswa
Indeks Prestasi (IP) merupakan tolok ukur/ parameter sejauh mana kita mampu untuk menguasai materi kuliah yang telah disampaikan, indeks prestasi biasanya tertulis dalam bentuk angka. Kegiatan kemahasiswaan dan kemasyarakatan adalah kegiatan mahasiswa diluar kegiatan akademis, dimana kegiatan ini lebih menonjolkan keterampilan mengelola diri dan orang lain, karena dalam kegiatan kemahasiswaan/ kemasyarakatan banyak berinteraksi dengan banyak orang. Indeks prestasi dan kegiatan kemasyarakatan/ kemahasiswaan adalah dua hal yang tidak mungkin terpisahkan karena keduanya saling erat berhubungan, seorang mahasiswa pandai, lulus dengan indeks prestasi cumlaude, yang tidak pernah mengikuti kegiatan kemahasiswaan mungkin belum tentu bisa sukses untuk menerapkan/ mengaplikasikan ilmunya dimasyarakat, karena mahasiswa tersebut kurang dalam keterampilan bersosialisai dengan orang banyak, sehingga mahasiswa tersebut akan kesulitan bagaimana untuk memulai mengaplikasikan ilmu yang didapatnya didalam masyarakat. Sebaliknya, seorang mahasiswa yang sangat aktif dalam organisasi,baik kemahasiswaan atau kemasyarakatan, mungkin akan kesulitan untuk mengikuti kegiatan belajar dikampusnya, dikarenakan banyak waktunya yang tertersita untuk organisasi, alhasil mahasiswa tersebut lulus dengan waktu lebih lama dibandingkan teman-temannya. Ada seorang mahasiswa dimana dia mampu menyeimbangkan antara kegiatan akademis dan berorganisasi, mahasiswa tersebut aktif berorganisasi tapi tidak melupakan tugas utamanya yaitu sebagai seorang pelajar, akhirnya dia dapat lulus tepat waktu dan tidak mengalami kesulitan mengaplikasikan ilmu yang didapatnya karena dia telah mempunyai keterampilan bersosialisai dan berorganisasi yang pernah didapatnya sewaktu kuliah dulu. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Indeks Prestasi (IP), kegiatan kemasyarakatan dan kemahasiswaan harus mampu dikuasai secara seimbang oleh mahasiswa karena mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi kesuksesan mahasiswa saat ini maupun untuk masa yang akan datang.



Referensi
Ramdhani, Neila dan Fadila,H.A.dkk.2009.Menjadi Pembelajar Sukses. Gadjah Mada University Press:Yogyakarta
Hermana, Budi.2008.http://hard-skills-and-soft-skills.htm.com. tanggal akses 08/09/2009
Panji.2009.http://dualisme-antara-mengejar-nilai-dan-kegiatan-kemahasiswaan.html.com. tanggal akses 08/09/2009
Hidayatullah, Furqon.2009.http://berkarakter-kuat-cerdas-kurikulum-sekolah.com. tanggal akses 08/09/2009
Ibun.2006.http://beda-soft-skills-dan-hard-skills.com. tanggal akses 09/09/2009
Hidayat,Nur.2009.http://sinkronisasi-kegiatan-akademik-dan-kegiatankemahasiswaan.htm.com. tanggal akses 09/09/2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar